Palangka Raya, potretborneo.com – Pertemuan puluhan pimpinan perguruan tinggi dengan Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran menjadi momentum penting penguatan akses pendidikan tinggi di Kalteng. Diskusi berlangsung hangat pada Jumat malam (28/11/2025) di Istana Isen Mulang.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, memaparkan perkembangan terbaru program Satu Rumah Satu Sarjana yang kini telah didukung 34 kampus. “Ini ikhtiar besar agar tidak ada lagi anak desa yang gagal kuliah karena faktor ekonomi,” ujar Reza pada Jumat (28/11/2025).
Reza juga mengungkap kemajuan digitalisasi pendidikan menengah, termasuk penggunaan panel surya di sekolah tanpa listrik dan internet satelit untuk daerah yang tidak terjangkau jaringan. Disdik menilai langkah ini penting untuk memastikan kesiapan siswa memasuki dunia perguruan tinggi.
Dalam forum tersebut, berbagai kampus menyampaikan kebutuhan mendesak seperti beasiswa prestasi, beasiswa mahasiswa tingkat akhir, penyediaan rusunawa/asrama mahasiswa daerah terpencil, serta dukungan hibah riset bagi dosen. Kampus juga mendorong pelatihan bahasa asing untuk peningkatan daya saing global.
Gubernur Agustiar Sabran menegaskan bahwa pemerintah tetap mempertahankan porsi anggaran pendidikan walaupun berada dalam masa efisiensi. “Komitmen kami jelas: anggaran pendidikan tidak boleh berkurang. Semua mahasiswa harus mendapat manfaat KHBS,” tegasnya.
Plt. Sekda Leonard S. Ampung menambahkan bahwa pembangunan tidak dimulai dari kota, melainkan dari daerah yang tertinggal. Ia menekankan pentingnya mempercepat pemerataan listrik dan internet hingga 2026 untuk menunjang pendidikan tinggi.
Melalui forum ini, pemerintah dan perguruan tinggi sepakat menggelar pertemuan rutin setiap tiga bulan sebagai ruang koordinasi dan percepatan program pendidikan tinggi di Kalimantan Tengah.(ana/red)
