Disdik Kalteng Ungkap 7 Lompatan Pendidikan di Era Gubernur Agustiar, Jadi Kado di Hari Guru 2025

Palangka Raya, potretborneo.com – Peringatan Hari Guru Nasional 2025 menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan Kalimantan Tengah untuk melihat kembali deretan capaian besar yang berhasil diwujudkan di era kepemimpinan Gubernur H. Agustiar Sabran. Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng mencatat setidaknya terdapat tujuh lompatan besar yang membawa pendidikan Kalteng naik kelas. Hal ini disampaikan Plt Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, pada Senin (24/11/2025).

Reza menegaskan bahwa lonjakan kemajuan pendidikan bukan hanya hasil program jangka panjang, tetapi strategi terukur yang diwujudkan melalui Program Kuliah Gratis, Sekolah Gratis melalui BOSDA dan seragam, pembayaran kembali TPP guru, hingga digitalisasi pembelajaran.

Semua program ini adalah bukti nyata komitmen Gubernur untuk menempatkan guru sebagai pilar utama pendidikan dan memastikan siswa mendapatkan akses pendidikan terbaik, di mana pun mereka berada,” ujar Reza, Senin (24/11/2025).

Pada aspek pendidikan tinggi, Program 10.000 Kuliah Gratis menjadi terobosan yang kini sudah dirasakan 3.060 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi se-Kalteng. Program yang awalnya hanya berjalan di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya kini berkembang menjadi gerakan bersama seluruh perguruan tinggi.

Di pendidikan dasar dan menengah, 34.270 siswa SMA, SMK, dan SKH telah menerima BOSDA tahun ini. Reza memastikan sistem pembagian seragam gratis kini lebih tepat sasaran, terutama untuk siswa dari keluarga miskin ekstrem. “Adil bukan berarti semua sama, tetapi yang membutuhkan harus diprioritaskan,” tegasnya.

Disdik Kalteng juga melakukan lompatan digital besar melalui penyaluran ribuan TV interaktif, papan tulis digital, serta panel surya dan Starlink untuk sekolah pedalaman. Guru dan kepala sekolah mengakui digitalisasi membuat pembelajaran semakin menarik dan merata.

Puncaknya, Rapor Pendidikan 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. Kalteng naik kategori dari “rintangan tuntas muda” ke “tuntas pertama” dengan skor 71,35. Lonjakan terbesar terjadi di sekolah khusus, dengan peningkatan literasi dari 35,47 ke 70 dan numerasi dari 58,6 ke 85.

Dengan berbagai capaian tersebut, Reza menegaskan bahwa transformasi pendidikan Kalteng akan terus berlanjut melalui Program Kelas Digital Huma Betang hingga tahun 2027 mendatang.(ana/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *