Palangka Raya, potretborneo.com – Prestasi dua insan pendidikan Kalimantan Tengah pada ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) 2025 di Jakarta, Kamis (27/11/2025), kembali menegaskan bahwa transformasi pendidikan di bawah kepemimpinan Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, telah berada di jalur yang tepat. Keberhasilan Dina Fahdiani dan Rendi Indiwara dinilai sebagai buah dari fondasi kuat yang dibangun melalui 13 program terobosan Disdik Kalteng.
Dalam keterangannya, Muhammad Reza Prabowo menegaskan bahwa capaian nasional ini bukan hanya keberhasilan guru sebagai individu, tetapi juga bukti bahwa ekosistem pendidikan yang dibangun sejak Desember 2023 telah menghasilkan dampak nyata. “Program digitalisasi pembelajaran, LMS Huma Betang, hingga PKDS Berkah sudah berjalan sistematis. Prestasi guru kita adalah bukti bahwa transformasi ini berhasil,” ujarnya pada Senin (1/12/2025).
Ia menegaskan bahwa dukungan penuh Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran terhadap digitalisasi sekolah hingga penguatan kompetensi guru menjadi katalis perubahan besar. TV interaktif, papan tulis digital, penguatan hybrid learning, dan pelatihan berbasis LMS menjadi modal besar bagi guru menciptakan praktik pembelajaran inovatif.
Ekosistem digital inilah yang menjadi landasan Dina Fahdiani, Kepala SMAN 1 Katingan Hulu, meraih Terbaik 1 Dedikatif Kepala SMA Nasional 2025. Digitalisasi sekolah memudahkannya membangun budaya belajar reflektif dan kolaboratif meski berada di daerah jauh dari pusat kota.
Sementara itu, di jalur vokasi, Rendi Indiwara dari SMKN 1 Kasongan memaksimalkan PKDS Berkah yang menyiapkan lulusan dengan ijazah plus tiga sertifikat kompetensi. Hal ini mengantarkannya meraih Terbaik 2 Dedikatif Guru SMK Nasional 2025, sebuah prestasi yang memperlihatkan bahwa program vokasi Disdik benar-benar berjalan nyata.
Reza menegaskan bahwa prestasi ini akan menjadi motivasi bagi guru-guru lainnya untuk terus meningkatkan kreativitas dan kemampuan digital. Menurutnya, Disdik Kalteng tidak hanya fokus pada kebijakan, tetapi memastikan implementasi berlangsung hingga ke sekolah terpencil.
“Kami ingin guru Kalteng tidak sekadar mengajar, tetapi menjadi motor perubahan. Prestasi ini menegaskan bahwa kita sedang bergerak menuju pendidikan modern, inklusif, dan kompetitif,” tegas Reza menutup pernyataannya.(ana/red)
