Palangkaraya, potretborneo.com – Proyek perubahan yang dipresentasikan Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, dalam Seminar PKN II dinilai mampu menjawab persoalan ketimpangan pendidikan antardaerah. Penilaian tersebut disampaikan dalam kegiatan yang berlangsung di BPSDM Kalteng, Rabu (10/12/2025).
Seminar ini juga menghadirkan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalteng, Nurcahyo Jungkung Madyo, sebagai penguji. Fokus penilaian diarahkan pada keberlanjutan program dan dampak jangka panjang proyek perubahan yang diajukan peserta.
Dalam pemaparannya, Reza menegaskan bahwa transformasi digital pendidikan dirancang untuk memperkuat sistem pembelajaran secara merata. Digitalisasi diposisikan sebagai solusi atas keterbatasan distribusi guru dan akses materi pembelajaran di wilayah terpencil.
Ia menjelaskan bahwa inovasi yang dibangun tidak bersifat seremonial, tetapi berbasis kebutuhan nyata di lapangan. Sistem digital yang terintegrasi diharapkan mampu memperkuat efektivitas pembelajaran dan memperluas jangkauan layanan pendidikan.
Edy Pratowo menekankan pentingnya konsistensi dalam implementasi proyek perubahan. Menurutnya, inovasi pendidikan harus mampu menjangkau seluruh wilayah Kalimantan Tengah, bukan hanya terpusat di daerah perkotaan.
“Perubahan harus berkelanjutan dan bisa dirasakan hingga ke pelosok daerah,” tegas Wagub.
Dengan arahan dan apresiasi tersebut, Disdik Kalteng berkomitmen menjadikan transformasi digital sebagai pilar utama penguatan mutu pendidikan daerah.(ana/red)
